Selasa, 11 Agustus 2009

SEJARAH MI ISLAMIYAH MUNENG

MI Islamiyah Muneng adalah lembaga pendidikan tingkat dasar islam pertama yang ada di desa muneng. Berdiri pada tanggal 8 Pebruari 1968 yang dipandegani oleh H. Tajudin Noer (Kepala Desa Muneng pada saat itu) dan didaftarkan ke Departemen Agama.
Berdiri sebuah bangunan (7 m x 36 m) yang terdiri dari 3 (tiga) lokal / kelas dengan luas tanah 1.081 m2 berstatus wakaf.
Madrasah ini selama beberapa periode dipimpin oleh :

Kepala Madrasah I Ghozali 1968 s/d 1972
Kepala Madrasah II Sumarsono 1972 s/d 1976
Kepala Madrasah III Saridjan 1976 s/d 1980
Kepala Madrasah IV Abdul Halim 1980 s/d 1981
Kepala Madrasah V Baidlowi 1981 s/d 1983
Kepala Madrasah VI Mubasmalun 1983 s/d 2008
Kepala Madrasah VII Sayid Ridho, S.H 2008 s/d Sekarang

Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) saat itu (mulai berdiri s/d tahun 1998) adalah sore hari, dimana siswanya pagi belajar mata pelajaran umum di Sekolah Dasar (SD) dan sore harinya belajar ilmu agama di MI Islamiyah Muneng. Tetapi siswa harus melakukan ujian nasional pada saat yang bersama (jadi harus memilih SD/MI) dan ada yang lulus MI lebih dulu tetapi tetap meneruskan di Sekolah Dasar sehingga siswa dapat mempunyai 2 ijasah formal pada tingkat Sekolah Dasar. Hal tersebut juga berlaku pada MI-MI yang lain.
Berbeda, pada tahun 1998 menetapkan MI harus melaksanakan KBM pada pagi hari. Dikarenakan buruknya manajemen MI saat itu. yaitu, tentang administrasi sekolah dan mata pelajaran umum menjadi kelemahan yang mendasar, sehingga siswa dan orang tua lebih memilih Sekolah Dasar (SD) untuk mendapatkan ijasah.
Dalam kurun waktu setelah ketentuan masuk pagi dilaksanakan, nama MI Islamiyah Muneng meredup, bahkan pada tahun ajaran 2004-2005 hanya menyisakan 3 murid saja. itupun adalah murid yang luar biasa.... karena sudah tidak diterima di SD manapun dan karena sangat kurangnya finansial keluarga.
Pada tahun 2004 keputusasaan membayangi kepala madrasah (Periode Mubasmalun) karena sudah tidak mampu mendapatkan murid lagi dan mendapat sindiran-sindiran pedas dari lembaga-lembaga lain maupun pengawas bahkan departemen agama pada waktu itu. Maka pada tahun 2004 tesisalah siswa dengan jumlah 3 anak.
  • Tahun Ajaran 2004-2005 : 3 siswa
  • Tahun Ajaran 2005-2006 : 5 siswa
  • Tahun Ajaran 2006-2007 : 11 siswa
  • Tahun Ajaran 2007-2008 : 11 siswa (meluluskan 3 siswa)

Sayid Ridho (dipilih menjadi Kepala Madrasah VII pada 05 Desember 2008) perubahan demi perubahan tercipta tidak tahap demi tahap. tapi bagaikan tersulap, peningkatan drastis terwujud tiap tahunnya.
Daftar murid dari tahun ke tahun :
  • Tahun Ajaran 2008-2009 : 13 siswa (meluluskan 3 siswa)
  • Tahun Ajaran 2009-2010 : 26 siswa (meluluskan 3 siswa)
  • Tahun Ajaran 2010-2011 : 53 siswa (melulusakan 2 siswa)
  • Tahun Ajaran 2011-2012 : 72 siswa (meluluskan 8 siswa)
  • Tahun Ajaran 2012-2013 : 81 siswa 
Peningkatan yang dialami berdasar atas niat, tekad, keikhlasan dan kerja keras para guru, karena mulai tahun 2004 tanpa ada istilah gaji. Alhamdulillah.... sekarang sudah ada BOS (Bantuan Operasional Siswa) dan Dana Fungsional untuk Guru.
Sekarang MI Islamiyah Muneng melakukan reformasi diri untuk menjadi lebih baik dan bercita-cita untuk menjadikan madrasah ini menjadi :
"MI Negeri dan menjadi barometer MI se kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Nasional, Internasional, dst"

(Dari Berbagai Sumber)

6 komentar:

  1. mbah kung semangatnya jangan putus yaaaaaaa biar mbah kung dkk dapat merubah apa yang diinginkan smua orang,mskpn mbah kung bergelut dg politik.

    BalasHapus
  2. ya terimakasih untuk musyafir cinta!!!!

    BalasHapus
  3. tetep semangat kawan demi tegaknya siar agama Islam........

    BalasHapus
  4. wah,mi pule jg ikut salut akan semangate kepolo n guru2ne demi majune mi ne yg dl udah kritis bngt. semangat!!!!

    BalasHapus
  5. dulurq wedok tetep semangat mengajarnya ya.....n mg berjalan lancar akriditasinya...amin..

    BalasHapus